Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 12 Februari 2013

Cerita dari Karimata

Cerita dari Karimata
Fajar  baru saja menampakkan diri, tiba-tiba terdengar suara keras dari haluan kapal yang tidak lain adalah jangkar KRI Teluk Celukan Bawang yang di tancapkan di dasar laut sekitar pulau Serutu kabupaten Kayong Utar Kalimantan Barat yang tidak jauh dari perairan internasional Laut Cina Selatan. Tanggal 22 Juni tepatnya kami berada di perairan pulau Serutu untuk kemudian di jemput perahu motor milik penduduk Karimata, dimana desa Padang di kecamatan kepulauan Karimata adalah titik lokasi dari tempat pengabdian kami untuk menjalankan program Kuliah Kerja Nyata UI 2012 (K2N UI).


Di desa Padang Kecamatan Kepulauan Karimata ada 23 peserta K2N UI yang terbagi atas empat dusun yaitu Dusun Tanjung Eru, Pantai Lestari, Benteng Jaya, dan Sungai Abun. Awalnya yang diturunkan pada tanggal 22 Juni terdiri dari sekitar 46 peserta yang kemudian diangkut ke pulau Serutu, Pulau Pelapis, dan Desa Betok, dan Desa Padang. Untuk yang Betok dan Pelapis sebelum ke titik lokasi K2N meraka menginap dulu di Desa Padang untuk mengikuti kegiatan upacara pembuakaan K2N UI secara Nasional yang di hadiri oleh bupati Kayong Utara (Hildi hamid) dan komandan Armabar (Laksda TNI Sadiman SE) serta pihak UI yang dihadiri oleh ketua pelaksana K2N UI (Dra Sri Murni M. Kes), Direktur Kemahasiswaan (Dr. Kamarudin), dan Kasubdit Pengayaan dan softskill mahasiswa (Arman Nefi). Acara sambutan begitu meriah dan memotivasi kami untuk mampu beradaptasi hingga batas waktu yang telah ditentukan yakni sebulan menjalankan program.
Ada beberapa program yang dibawa ke desa Padang yang tidak lain adalah Rumah Kreatif, Pencerahan Hukum, Kesehatan Untuk Semua, Kesehatan Lansia, Kampung Berseri. Masing –masing menjalankan programnya dengan seoptimal mungkin, dimana di desa Padang sendiri masih banyak kasus yang sangat erat kaitannya dengan program-program tersebut seperti masih tersebarnya bibit penyakit seperti Malaria, masih banyaknya sampah di sekitar jalan, kurangnya fasilitas pendidikan yang hanya ada sekolahan dasar hingga sekolah menegah pertama, serta kasus ketidak milikan sertifikat tanah maupun kartu tanda penduduk. Masyarakat disini bergantung pada musim dan fokus hanya pada pendapatan laut. Mungkin karena kurang adanya sosialisasi pengelolaan hasil darat seperti pertanian dan perkebunan menjadikan kurangnya skill bertanam, kasus yang utama adalah masih berstatusnya pulau Karimata sebagai cagar alam sehingga sangat terbatas mereka mengelolah lahan hutan.
Pulau Karimata yang masuk dalam Kabupaten Kayong Utara awalnya merupakan wilayah Kabupaten Ketapang sampai akhirnya terjadi pemekaran dan sekarang memasuki usia yang ke – 5. Meski masuk dalam daftar kabupaten baru tetapi kebijakan pemerintahannya dinilai sangat positif dimana terdapat program kesehatan dan pendidikan gratis serta seragam sekolah gratis. Hanya saja karena notabenenya wilayah Karimata terpencil sehingga membuiat masyarakatnya enggan melanjutkan sekolah lanjutan di kabupaten yang jaraknya teramat jauh dengan menggunakan perahu motor selama 8-12 jam untuk ke Sukadana, Ketapang, maupun Pontianak.
Melihat hal demikian kami merasa miris sebagai warga pelajar dari ibu kota yang segala fasilitas pendidikan sangat terjangkau namun kadang tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setelah kami datang kesana kami menyadari bahwa wilayah Karimata merupakan wilayah yang teramat indah dan sangat potensial baik bawah lautnya yang memiliki keindahan luar biasa dan potensi ikan yang melimpah serta keindahan daratnya yang masih perawan seperti pemandangan gunung cabang yang terkenal dengan cerita bidadari yang mandi di puncak gunung. Sebagai Kabupaten baru tentunya Kayong utara membutuhkan bantuan yang lebih intensif dari pemerintah pusat untuk mengembangkan wilayah ini.
Kedatangan peserta K2N UI tentunya tidak merubah segalanya apalagi melihat kami yang masih perlu belajar lebih banyak terhadap segala sesuatu, justru masyarakat Karimata lah yang mampu mengubah karakter kami untuk lebih cinta kepada negeri ini dan lebih giat belajar dan serius dalam melaksanakan sesuatu demi terciptanya Indonesia yang tetap bersatu dalam naungan NKRI. Tentunya program sebulan yang bisa di bilang program instan dari mahasiswa UI di K2N UI tentunya berbeda dengan program yang dilakukan dalam jangka panjang, namun demikian setidaknya kami telah memberikan setetes keringat terhadap sahabat-sahabat kami di Karimata yang terpencil ataupin sengaja di pencilkan.
Hingga akhirnya kami harus segera berkemas dan meninggalkan Karimata pada tanggal 18 Juli 2012 karena KRI Teluk Celukan Bawang sudah menjemput kami. Tetesan air mata dari masyarakat yang senantiasa kami sapa ketika menjalankan program-program terus jatuh ke tanah begitu juga dengan kami yang seolah-olah tak ingin berpisah dari mereka karena sudah menganggap mereka layaknya keluarga. Satu bulan memang waktu yang singkat untuk mengabdi tetapi kami sedari awal sudah memupuk benih persaudaraan kepada mereka sehingga perpisahan kami dengan mereka amatlah mengharukan.
Mulai dari kerja bakti, belajar, mengaji, berladang, maupun naik sampan kami lakukan bersama mereka. Tentunya itu hanya beberapa kecil kenangan yang ada, intinya kami berusaha memabaur bersama mereka dalam segala kegiatan yang bertujuan membangun wilayah desa Padang dengan kemampuan yang kami miliki. Yang jelas dapat dikatakan ilmu yang kita tuntut selama ini di kampus belumlah lengkap ketika tidak diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Kuliah kerja Nyata UI yang selama ini di fokuskan ke daerah terpencil memang sangatlah bermanfaat untuk peserta K2N maupun lokasi yang dijadikan program K2N UI. Salam dari Kami untuk Karimata. 

0 komentar: